Militer.id – Militer atau angkatan bersenjata merupakan salah satu elemen penting yang dimiliki oleh suatu negara. Bahkan bisa dikatakan bahwa militer adalah salah satu tolok ukur kekuatan di suatu negara. Khususnya dalam hal keamanan, pertahanan, dan kedaulatan.
Semakin canggih, lengkap, dan modern kekuatan militer di suatu negara, maka akan semakin besar peluang negara tersebut mempertahankan kedaulatannya. Begitu juga sebaliknya.
Pada umumnya, setiap negara memiliki Undang-Undang yang mengatur dengan sangat detail, terkait tugas dan tanggung jawab militer di negaranya. Termasuk di Indonesia, di mana militer tidak hanya memiliki tanggung jawab pada operasi militer, tapi juga operasi non militer.
Di blog militer yang sedang Anda baca ini, kami akan menjabarkan beberapa kumpulan artikel unggulan terkait dunia militer, khususnya di Indonesia.
Mulai dari topik seputar Tentara Nasional Indonesia (TNI), Potensi Pertahanan (Pothan), hingga Biografi Tokoh Militer.
Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
Tentara Nasional Indonesia (TNI)
Militer Indonesia atau yang sekarang disebut sebagai Tentara Nasional Indonesia (TNI), memiliki jejak sejarah yang sangat panjang. Saking panjangnya, pembahasan seputar TNI tidak akan selesai dibahas dalam waktu singkat.
Nah, kabar baiknya, kami sudah mempublikasikan 4 kumpulan artikel unggulan, yang membahas tentang hal tersebut. Antara lain:
Di artikel blog militer ini kami sudah menjelaskan tentang sejarah singkat Tentara Nasional Indonesia (TNI). Mulai dari asal muasal pembentukannya. Seperti perubahan nama dari Badan Keamanan Rakyat (BKR) hingga menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Kami juga sudah menjabarkan tentang beberapa pemberontakan dari dalam maupun luar negeri yang berhasil dihadapi. Dua yang cukup terkenal adalah Agresi Militer Belanda I dan II, serta Pemberontakan Gerakan 30 September 1965 (G30S/PKI). Semuanya sudah kami tulis dengan cukup lengkap.
Tapi, kalau penjelasan tentang sejarah militer di artikel tersebut masih dianggap kurang lengkap, Anda bisa membaca kumpulan artikel tentang Sejarah di website militer.id. Berikutnya, kami juga sudah membahas tentang Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista), yang memiliki peran krusial dalam menjaga kedaulatan NKRI.
Beberapa dari Anda mungkin sudah mengetahui bahwa berdasarkan data Global Firepower (GFP) di tahun 2022, kekuatan militer Indonesia berada di peringkat ke-15 dari 142 negara di dunia. Sedangkan untuk wilayah ASEAN, kekuatan militer Indonesia berada di peringkat ke-1!
Nah, supaya lebih jelas, Anda bisa membaca penjelasan lengkap tentang alutsista di artikel tersebut. Atau jika penjelasannya masih dianggap kurang lengkap, Anda bisa membaca kumpulan artikel tentang alutsista di website militer.id.
2 – Rekrutmen TNI
Artikel berikutnya adalah tentang rekrutmen TNI. Bagi Anda yang ingin ambil bagian dalam menjaga keamanan, pertahanan, dan kedaulatan NKRI, Anda bisa bergabung ke dalam keluarga besar TNI.
Caranya? Ikuti proses rekrutmennya.
Atau jika Anda ingin sekedar mengetahui informasi tentang Rekrutmen TNI, Anda juga bisa membaca artikel ini.
Di sini kami sudah menjabarkan tentang proses rekrutmen TNI berdasarkan matra dan jenjang pendidikan calon siswa TNI.
Mulai dari Taruna, Bintara, dan Tamtama di setiap matra Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), serta Angkatan Udara (AU).
Kami juga sudah menjelaskan tentang durasi lamanya pendidikan, hingga pangkat yang akan didapatkan oleh siswa TNI pasca pendidikan.
Selain itu, kami juga sudah membahas tentang Perwira Prajurit Karir (PA PK), baik itu Tenaga Kesehatan dan Reguler, serta Perwira Prajurit Sukarela Dinas Pendek (PSDP).
3 – Kesatuan Militer
Di blog militer kami sudah menulis beberapa artikel tentang satuan militer Indonesia (TNI). Mulai dari satuan yang memiliki jumlah personil paling sedikit, hingga satuan dengan jumlah personil paling banyak. Antara lain:
Regu: Merupakan satuan militer yang terdiri dari minimal 20 personil, dan dipimpin oleh seorang Komandan dengan pangkat Sersan Satu atau Kopral Senior.
Peloton: Merupakan satuan militer yang terdiri dari 30-50 personil, dan dipimpin oleh seorang Komandan dengan pangkat Letnan Dua.
Kompi: Merupakan satuan militer yang terdiri dari 180-250 personil. Biasanya merupakan gabungan dari 3 Peleton, dan dipimpin oleh seorang Kapten.
Batalyon: Merupakan satuan militer yang terdiri dari 700-1000 personil. Biasanya merupakan gabungan dari 3 Kompi, dan dipimpin oleh seorang Mayor Senior atau Letnan Kolonel.
Brigade: Merupakan satuan militer yang terdiri dari 3000-5000 personil. Biasanya merupakan gabungan dari 3 Batalyon, dan dipimpin oleh seorang Kolonel atau Brigadir Jenderal.
Resimen: Merupakan satuan militer yang terdiri dari 3 Batalyon, dan dipimpin oleh seorang Perwira Menengah dengan pangkat Letnan Kolonel.
Divisi: Merupakan satuan militer terbesar dengan kekuatan penuh, dan dipimpin oleh seorang Mayor Jenderal.
Detasemen: Merupakan satuan militer yang terdiri dari pasukan dengan kesatuan lebih besar, dan biasanya ditujukan untuk tugas khusus. Posisi Datasemen ini berkedudukan langsung dibawah Panglima TNI.
4 – Operasi Militer
Berikutnya kami juga sudah menulis beberapa artikel tentang Operasi Militer. Di blog militer ini kami menjelaskan tentang berbagai macam operasi militer yang terjadi. Baik itu di dalam maupun di luar negeri.
Tentunya yang sudah dijalani oleh TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Sebagai catatan, operasi militer di sini bukan hanya operasi militer perang saja. Melainkan juga operasi militer non perang.
Potensi Pertahanan (Pothan)
Secara umum, Indonesia akan menghadapi potensi ancaman pertahanan yang bersumber dari Militer dan Non Militer. Supaya lebih jelas, kami akan membahasnya satu per satu.
1 – Potensi Ancaman Pertahanan Militer
Sudah bukan rahasia lagi bahwa posisi Indonesia berada di lokasi yang sangat strategis. Indonesia sebagai negara kepulauan, berada di antara Benua Asia dan Australia, serta di antara Samudera Hindia dan Samudra Pasifik.
Hal ini membuat Indonesia memiliki peran penting dalam perekonomian global pada umumnya, dan kawasan Asia Pasifik pada khususnya.
Keuntungannya, banyak negara di dunia yang berlomba-lomba ingin menjalin kerja sama dengan Indonesia, khususnya di bidang perekonomian. Tantangannya, tidak tertutup kemungkinan bahwa wilayah Indonesia, baik itu secara global maupun parsial, menjadi rebutan oleh banyak negara di dunia.
Terbukti, di dunia saat ini sering terjadinya saling klaim wilayah teritorial. Maka dari itu, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Indonesia harus selalu siaga dan waspada dalam menjaga wilayah perbatasannya.
2 – Potensi Ancaman Pertahanan Non Militer
Di masa lalu, kita sudah sama-sama menyaksikan persaingan ideologis yang sangat alot, antara Blok Barat (Amerika Serikat) dengan Blok Timur (Uni Soviet).
Pasca runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, persaingan ideologis antara Blok Barat vs Blok Timur memang sudah tidak seintens dulu.
Tapi kita harus tetap waspada dengan ancaman ideologis yang bisa saja sedang mengintai. Seperti penanaman nilai-nilai yang berseberangan dengan Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia.
Pasalnya, nilai-nilai yang berseberangan dengan dasar negara, merupakan salah satu cikal bakal munculnya terorisme, radikalisme, dan gerakan separatis di beberapa wilayah.
Terlebih lagi di era serba digital seperti sekarang ini. Dimana setiap orang bisa dengan mudah mendapatkan berbagai macam informasi global, yang belum tentu akan kebenarannya.
Jika tidak ditanggapi dengan serius, fenomena ini merupakan salah satu potensi ancaman pertahanan bagi bangsa Indonesia.
Pada intinya, potensi ancaman pertahanan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia semakin berkembang dari waktu ke waktu.
Indonesia harus terus meningkatkan sistem pertahanannya. Terkait penerapannya, ada 3 PILAR penting yang harus berkolaborasi untuk membangun dan meningkatkan ketahanan nasional. Antara lain:
1. Pemerintah.
2. Militer.
3. Rakyat.
Untuk poin ke-1, pemerintah sudah membentuk Direktorat Jenderal (Ditjen) Potensi Pertahanan (Pothan) Kemhan RI, untuk mengantisipasi dan mengatasi potensi ancaman terhadap pertahanan NKRI. Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih detail tentang Ditjen Pothan Kemhan RI ini, bisa membaca penjelasan selengkapnya di sini: https://www.kemhan.go.id/pothan/.
Untuk poin ke-2, militer juga sudah siaga dan waspada dalam menghadapi potensi ancaman terhadap pertahanan NKRI. Baik itu yang bersumber dari militer maupun non militer, di dalam dan luar negeri.
Untuk poin ke-3, kita sebagai masyarakat umum (rakyat) harus saling bahu membahu, dalam menghadapi potensi ancaman terhadap pertahanan NKRI. Atau minimal peduli dengan apa yang sedang terjadi di sekitar kita.
Hal inilah yang membuat kami berinisiatif mempublikasikan beberapa artikel, yang terkait dengan Potensi Pertahanan (Pothan) negara.
Anda bisa membaca kumpulan artikel tentang Pothan di website militer.id.
Biografi Tokoh Militer
Berdasarkan KBBI daring Kemdikbud, dikatakan bahwa biografi merupakan riwayat hidup (seseorang) yang ditulis oleh orang lain. Mereka yang riwayat hidupnya ditulis menjadi biografi ini, biasanya adalah orang-orang terkenal atau public figure.
Di kalangan militer, Indonesia juga memiliki banyak tokoh yang sudah berjasa terhadap nusa dan bangsa, serta menjadi role model di lingkungan militer. Bahkan banyak masyarakat Indonesia secara umum yang juga terinspirasi dari para tokoh militer tersebut.
Nah, riwayat hidup mereka ini sudah banyak diabadikan menjadi biografi tokoh militer. Bagi Anda yang penasaran dan ingin mengetahui kisah-kisahnya, bisa membaca kumpulan artikel tentang Biografi di website militer.id.
Tambahan:
Selain membahas tentang TNI, Pothan, dan Biografi Tokoh Militer, blog militer.id juga membahas hal-hal menarik lainnya seperti:
Semua pembahasan di atas akan kami update secara rutin dan berkala di blog militer.id ini.
Kesimpulan
Militer Indonesia adalah garda terdepan dalam menjaga dan mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Tapi akan sangat tidak adil, jika membebankan tugas terhormat menjaga kedaulatan negara hanya kepada militer.
Pemerintah dan masyarakat (secara umum) juga harus ikut andil dalam hal ini. Karena kalau hanya ditangani secara parsial, justru akan berpotensi menimbulkan masalah baru, yang berujung kepada disintegrasi bangsa.
Jadi, mari kita hidupkan kembali semangat bahu-membahu atau gotong royong dalam menjaga kedaulatan NKRI.
Terakhir, agar bisa menjadi negara kuat sekaligus mampu menjaga kedaulatannya, Indonesia harus mampu mengoptimalkan seluruh Sumber Daya yang dimiliki untuk kepentingan Nasional.
Sekali lagi, ini merupakan tugas dan tanggung jawab kita bersama, yakni bangsa Indonesia.