5 Negara yang Punya Kewajiban Wajib Militer

wajib militer (Sumber: vlive)

Istilah wajib militer mungkin sangat familiar bagi penggemar drama Korea atau musik K-Pop, karena para aktor ataupun idol pria yang mengikuti pendidikan militer.  Namun, tahukah Anda apa definisi dari wajib militer itu sendiri?

Wajib militer disebut juga conscription, National Service, The Draft, atau Call-up. Tapi masyarakat Indonesia lebih mengenalnya dengan sebutan ‘wamil’ adalah kewajiban bagi warga negara terutama pria berusia dalam rentang 18-27 tahun untuk mengikuti pendidikan militer sebagai upaya bela negara. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kedisiplinan serta ketangguhan warga negara tersebut.

Biasanya yang wamil adalah warga negara pria, sedangkan untuk warga negara wanita umumnya tidak diharuskan untuk ikut wamil. Namun ada beberapa negara yang mewajibkannya, seperti di Korea Utara, Israel, dan Suriname. Meski wajib, ternyata ada warga negara yang tidak dapat masuk militer karena alasan tertentu seperti kesehatan, alasan politis, atau alasan budaya dan agama.

Sejarah Wajib Militer

Seperti apa sejarah atau awal mula wajib militer? Negara mana yang memberlakukan wamil? Sistem wamil sendiri sudah berlangsung sejak masa pemerintahan raja Hammurabi sekitar tahun 1791 SM di Babylonia.

Sementara itu, pemerintah Perancis pada masa Revolusi Perancis juga memiliki sejarahnya sendiri yang memungkinkan Republik mempertahankan diri dari penyerangan monarki Eropa. Setelah itu terciptalah Grande Armee, atau menurut Napoleon Bonaparte adalah sebagai ‘bangsa bersenjata’ yang membuat kewalahan tentara Eropa yang berjumlah puluhan ribu.

Semenjak saat itu, banyak negara lain mulai mengikuti langkah tersebut pada Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Sayangnya kegiatan militer pada masa itu masih memiliki banyak kekurangan, yakni warga sipil yang ikut wamil tidak sedikit yang akhirnya meninggal di tengah medan perang akibat kurangnya kemampuan layaknya tentara yang terlatih.

Dengan kata lain, sejak saat itu masyarakat memahami bahwa semangat bela negara saja tidak cukup, melainkan harus berlatih dengan disiplin. Lain halnya untuk saat ini, berbagai negara memiliki sistem khusus tentang pelaksanaan wajib militer.

Salah satu pemerintahan negara yang menjadi perintis pelaksanaan wamil adalah pemerintah Prancis pada era Revolusi Prancis. Program tersebut sempat berhenti pada tahun 1996, kemudian mulai berjalan lagi April 2019 saat era Presiden Perancis Emmanuel Macron. Tidak seperti sebelumnya, peserta wamil adalah yang usianya masih 16 tahun, dan waktu pelatihannya sebulan saja. Mereka juga boleh memilih untuk ikut kegiatan militer atau memilih ikut kegiatan sosial.

Baca juga:

Negara Mana Saja yang Melaksanakan Wajib Militer?

Adapun beberapa negara yang menerapkan kewajiban wajib militer untuk warganya adalah sebagai berikut:

1. Korea Selatan

Negara Korea Selatan terkenal dengan wajib militernya. Ada syarat-syarat untuk mengikuti wamil. Untuk syaratnya adalah laki-laki berbadan sehat harus menjalani militer selama kurun waktu 21 bulan di Angkatan Darat, 23 bulan di Angkatan Laut dan 24 bulan di Angkatan Udara.

Warga negara yang mengikuti program militer akan melayani negara dengan prajurit militer dalam durasi tertentu. Seperti seorang prajurit pada umumnya, peserta wajib militer dalam kesehariannya akan menjalani kehidupan keprajuritan. Mulai dari latihan fisik yang berat, menerima materi pertahanan, pembentukan mental dan karakter sampai bertugas di wilayah operasi.

Sementara itu, tempat penugasan wamil dapat memilih seperti di kepolisian, penjaga pantai, pemadam kebakaran, dan dalam beberapa kasus khusus departemen pemerintah.

Sama seperti dengan prajurit lainnya, peserta militer juga menerima gaji per bulan dari negara. Berdasarkan situs resmi Statista April tahun 2021, peserta wajib militer untuk masa tugas 18-20 bulan mendapatkan gaji antara 450.000 won atau sekitar Rp 5,4 juta hingga 609.000 won atau Rp 7,4 juta.

2. Mesir

Mesir termasuk ke dalam salah satu negara di Timur Tengah yang melaksanakan wamil. Negara ini mempersilahkan laki-laki dengan usia 18-30 tahun untuk mendaftar kegiatan militer secara sukarela.

Program militer untuk negara Mesir ini durasinya adalah sekitar 12 sampai dengan 30 bulan. Tidak hanya itu saja, tapi pemerintah Mesir tidak mengizinkan warga negaranya yang berusia kurang dari 25 tahun untuk pergi ke luar negeri tanpa izin dari Kementerian Pertahanan dan Keamanan.

Tujuan yang sebenarnya adalah menjadikan seluruh warga negaranya sebagai tentara cadangan agar mereka siap bergerak maju menjaga keamanan dan membela Tanah Air ketika sewaktu-waktu negara membutuhkan.

3. Finlandia

Negara selanjutnya yang menerapkan pendidikan militer wajib adalah Finlandia. Finlandia merupakan salah satu negara yang paling berorientasi pada pertahanan di Eropa. Untuk negara ini, warga negara yang berusia 18 tahun ke atas harus menjalankan pengabdian militer selama 165, 255 dan 347 hari.

Universitas Finlandia dengan antusias ikut serta dalam program manfaat pendidikan veteran dengan Departemen Urusan Veteran, demikian yang dilansir dari Finlandia.edu. Warga negara Finlandia yang tercatat dalam kependudukan berjenis kelamin laki-laki harus mengikuti wajib militer sama seperti negara lainnya.

4. Austria

Negara Austria yang merupakan negara yang ada di Eropa Tengah juga menerapkan pendidikan militer. Syarat untuk mengikuti wajib militer di Austria adalah warga laki-laki dengan usia 18 tahun.

Seperti dilansir dari Miliacademy, seorang yang melamar wajib militer dan mengejar karier sebagai perwira di Angkatan Bersenjata Austria juga wajib untuk menyelesaikan semester persiapan selama satu tahun dinas sukarela.

Tidak hanya program akademik, mereka pun boleh secara sukarela mendaftar pelatihan militer khusus. Semua warga laki-laki Austria memang wajib untuk ikut beberapa tahapan wamil atau paling tidak harus menyelesaikan program militer dasar. Waktunya adalah selama 6 bulan sebelum usia 35 tahun.

5. Singapura

(Sumber: armyrecognition.com)

Singapura yang merupakan salah satu negara di Asia Tenggara juga mengharuskan warga negara laki-laki untuk wamil. Usia warga negara laki-laki saat mendaftar jika sudah 18 tahun. Sementara itu, untuk waktu pelaksanaan wajib militernya berkisar 22 hingga 24 bulan.

Penilaian calon peserta militer negeri Singa ini berlangsung mulai dari segi kesehatan fisik dan mentalnya. Setelah itu, pihak yang berwenang menentukan divisi yang sesuai untuk penempatan mereka untuk bisa mengabdi.  Peserta wamil, selama dua tahun, akan menyandang status National Servicemen Full Time dan masing-masing menempati salah satu dari tiga divisi seperti Singapore Armed Forces, Singapore Police Force atau Singapore Civil Defense Force.  Nantinya setelah lulus pendidikan militer mereka akan menjadi tulang punggung Angkatan Bersenjata Singapura.

Lalu bagaimana dengan Indonesia? Selama ini memang bukan negara yang mewajibkan warga negaranya ikut kegiatan wajib militer. Tapi menurut Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No 27 Tahun 2021, ASN dianjurkan untuk ikut wamil dengan cara bergabung Komponen Cadangan Nasional untuk tujuan bela negara.

Exit mobile version