Dan juga berbeda dengan bangsa Arab, sudah sejak lama bangsa Arab mempunyai tradisi pertempuran dengan mengandalkan mobilitas serta kecepatan yang bertumpu pada pasukan kavaleri. Serangan kilat yang mengejutkan merupakan ciri khas dari peperangan antar suku yang sering terjadi di wilayah jazirah Arab.
Namun yang perlu diketahui bahwa peperangan tidak hanya mengandalkan strategi serbuan cepat yang berpusat pada unit pasukan yang dinamis. Ada saatnya situasi peperangan tertentu yang mengharuskan dukungan/bantuan pasukan infantri yang berjumlah besar.
Situasi ketika pengepungan kota maupun benteng, atau beberapa titik strategis contohnya, tentu membutuhkan pasukan infanteri yang cepat dan tahan lama dalam melakukan pengepungan maupun mampu melaksakan pertempuran secara terus menerus.
Dengan mengingat berdasarkan sejarah yang ada, tentu dapat dipastikan bahwa pasukan infanteri merupakan pasukan tertua yang pernah ada dalam sejarah kemiliteran di seluruh penjuru dunia.
Selain itu, pasukan dengan ciri pasukan pejalan kaki ini juga memiliki selalu memiliki posisi strategis dalam strategi perang.
Dan juga dapat dipastikan, setiap negara memiliki tradisi pasukan infantri yang disesuaikan dengan corak wilayahnya. Dan tentu saja, meski memiliki corak kemaritiman, pasukan Infanteri dalam tubuh Militer Indonesia merupakan unit yang menjadi kekuatan bahkan andalan.
Apalagi dengan bentuk wilayah nusantara dengan sejarah perang gerilyanya, hal ini menjadi cerita bahkan strategi perang sendiri bagaimana peran infanteri dalam merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan para penjajah, hingga masa mempertahankan kemerdekaan hingga saat ini.
Sumber : Priyono. 2012. INFANTERI The Backbone of the Army, Matapadi Pressindo.