Milliter.ID– Kalau ingin lebih mengenal TNI Angkatan Laut, maka kita haru tau mengenai kecabangan di dalamnya. Setiap satuan pasti memiliki kecabangan sesuai dengan kualifikasi kemampuannya, termasuk TNI AL. Ada salah satu kecabangan yang memerlukan ilmu khusus dan mendalam yaitu Korps Teknik. Sementara itu, berdasarkan keilmuannya korps ini juga dibagi menjadi beberapa spesialisasi, ada teknik mesin, teknik mesin diesel, teknik bangunan, teknik konstruksi umum dan angkutan bermotor.
Kualifikasi dan Lattek Korps Teknik TNI AL
Seorang anggota korps tekni sangat perlu memiliki kualifikasi dengan kemampuan khusus dibidangnya, terutama dalam bidang teknik. Selain itu juga meereka nantinya harus mampu melaksanakan tugas menjadi asisten perwira untuk jaga mesin dan harus sangat berpotensi disiplin ilmu serta teknologi.
Ada beberapa pelaksanaan Latihan dan Praktek atau Lattek yang kerap kali dilakukan, misalnya saja pada tingkat III Korps Teknik AAL, kerap kali dilakukan Lattek Mekatronika yang biasanya dilakukan di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK).
Tujuan dari pelaksanaan Lattek tersebut adalah untuk memberikan pembekalan ilmu pada Taruna AAL khususnya bagian kecabangan Teknik mengenai materi pokok seorang korps yang sesuai dengan bidang tugas mereka serta tanggung jawab seorang Kepala Divisi Permesinan Kapal Perang.
Lattek yang dilakukanpun tentunya akan mempunyai makna strategis dan sangat penting untuk para prajurit TNI AL secara umum dan AAL secara khusus untuk memberikan output pada para perwira yang merupakan calon pemimpin TNI AL di masa yang akan datang secara professional, maju dan juga adaptif pada tiap perkembangan yang terjadi di dalam lingkup regional atau secara global.
Selain itu juga pada tingkat yang lebih tinggi, ada Lattek yang berhubungan dengan proses Pemeliharaan dan Perbaikan Kapal di Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan atau biasa disebut Fasharkan.
Tujuan dari pelaksanann Lattek tersebut adalah agar para taruna AL Korps Teknik mempunyai kemampuan lebih mendalam khususnya di dalam proses pemeliharaan serta perbaikan pada sistem permesinan yang ada dalam KRI. Setelah proses pelatihan dilakukan, taruna AL harus mampu mengetahui mengenai sistem permesinan dengan baik, entah itu fungsi atau prinsip kerjanya. Dari mulai penguasaan prosedur teknis dengan cara bongkar pasa pada sistem mesin kapal dan sasaran pembelajaran lainnya.
Sementara untuk materi yang disampaikan akan erat kaitannya dengan proses perbaikan kapal di atas air atau Docking, overhaul berbagai macam permesinan, melakukan tes vibrasi, melakukan test balancing, melakukan test keretakan, melakukan test ultrasonic dan juga bagaimana cara pengelasan yang benar. Karena berkaitan dengan masalah teknik maka kebanyakan yang harus dipelajari dan dikuasai adalah masaklah teknis yang menyangkut permesinan kapal.
Pada setiap tingkatannya tentunya akan memiliki Latteknya masing-masing guna pengembangan kemampuan agar lebih professional lagi serta mengasah terus pengetahuan praktek hingga para taruna siap masuk dan ambil bagian di dalam posisinya sebagai bagian dari Korps Teknik.
Korps Teknik TNI Angkatan Laut ini jika dilihat dari segi tanggung jawab dalam bidang teknik dan harus bertugas langsung menjadi asisten perwira jaga mesin serta harus mampu melakukan perbaikan mesin dalam kondisi apapun tentunya merupakan tugas sangat penting.
Tidak ada Korps yang tugasnya tidak penting, semua Korps akan saling berhubungan satu sama lainnya. Kemampuan antar Korps menjadi keunggulan masing-masing kecabangan guna menempati posisinya dalam satuan TNI Angkatan Laut. Begitu juga dengan Angkatan Darat dan Angkatan Udara, peran yang terlihat kecil jika dicari tahu lebih jauh ternyata memiliki arti penting dan besar jika tidak dijalankan sebagaimana mestinya.