Pada awal mula pembentukan Pasukan Rajawali ini terdiridari 10 Kompi pasukan yang terdiri dari 2 Kompi Parako Kopassus, 3 Kompi pasukan marinir TNI AL serta 5 Kompi Batalyon Infanteri TNI AD.
Pembentukan, Pelatihan serta Pendidikan tersebut dilaksanakan di Pusat Pendidikan Pasukan Khusus, Batujajar selama kurun waktu 3 bulan lamanya.
Pasukan tersebut dibentuk dengan berbagai kualifikasi misalnya penjejakan, pertempuran hutan gunung, patroli jarak jauh, PJD, bunuh senyap, serangan bivak, penyergapan/penghadangan sampai kemampuan mobile udara atau Air Assault.
Pasukan ini terbukti menciptakan banyak prestasi yang memukai, pola gerakan yang dinamis dan terus bergerak, menjejak dan memburu hingga selesai, seidaknya membuat pasukan GPK (Gerombolan Pengacau Keamanan) Fretilin ciut nyali.
Walau hanya bertugas selama periode yang singkat antara tahun 1995-1999 di Timor-timur, paling tidak moral juang para Fretilin pun berangsur-angsur musnah.
Dan dalam beberapa kesaksian, bahkan pasukan Fretilin berusaha agar bisa menghindar jika mengetahui pergerakan dari prajurit Pemburu tersebut. Setidaknya, Satuan Tugas ini terbukti memberikan hasil yang sangat baik dalam penugasan di Timtim.
Meski sempat mengalami vakum, hingga pada akhir masa konflik di Aceh, pasukan ini pun akhirnya dibangkitkan kembali dari masa rehatnya, dan kelak disebutkan pula bahwa pasukan Pemburu merupakan awal mula pembentukan pasukan Raider.
Cari, Dekati, Hancurkan. Pemburu!