Ketika dalam perjalanannya menuju New York, KRI Dewa Ruci selalu menarik perhatian pada setiap pelabuhan yang disinggahinya, namun ternyata dalam ajang World Trade Fair, KRI Dewa Ruci dianak tirikan.
L.N. Palar yang pada saat itu menjabat sebagai duta besar Indonesia untuk Amerika mengatakan betapa bangganya dirinya kepada KRI Dewa Ruci saat menyambut kedatangan kapal tersebut di Amerika Serikat.
Namun L.N Palar sempat dibuat kecewa karena pada saat itu KRI Dewa Ruci diminta parkir di ‘lubang tikus’, seperti yang diungkapkan Cornelis Kowaas seorang ABK dan juga juru kamera yang mendokumentasikan perjalanan ekspedisi tersebut.
“Pada saat tiba di Amerika, Pak Palar dan istri datang dan menyambut bahkan naik ke atas kapal. Begitu naik ke atas kapal, Pak Palar nampak kecewa dan langsung mengajukan protes secara resmi kepada operational sail tersebut. Besoknya tepat pada tanggal 16 Juli 1964, KRI Dewa Ruci dipindahkan ke Pier 34 di Manhattan.” , ungkap Cornelis Kowaas.
Dan selain hal itu juga, Pak L.N Palar juga mengajukan nota protes kepada penyelenggara ajang tersebut, pasalnya menurutnya seharusnya kapal kebanggaan Indonesia itu keluar sebagai juara pertama karena menjadi kapal terakhir yang menyerah kepada alam karena tidak adanya angin sama sekali. Namun sayangnya KRI Dewa Ruci tidak mendapat apapun kecuali keluar sebagai juara keempat.
Meski mengecewakan namun kekecewaan tersebut pun terobati ketika dalam sebuah parade, Korps musik awak kapal KRI Dewa Ruci berhasil menarik perhatian besar dari penduduk Broadway yang menyaksikan hingga selesainya acara.
Hingga terdapat warga sekitar yang mengatakan bahwa para kadet AAL berbaris layaknya para dewa.
Sumber : Buku L.N Palar From Tomohon to Newyork, KRI Dewa Ruci; Sebuah Kisah Nyata.
Comments 1