Keberhasilan Operasi Pemulihan Keamanan Yonif Linud 330 Tri Dharma

Yonif Linud 330
Regu II/C Yonif Linud 330 Tri Dharma dalam Operasi Pemulihan Keamanan dharma bhakti NAD.

Militer.ID – Merekalah pasukan yang tegabung dalam Operasi Pemulihan Keamanan di Nangroe Aceh Darussalam dimana salah satu operasinya adalah berhasil melumpuhkan Panglima Gerakan Aceh Merdeka. Mereka adalah pasukan yang berasal dari Batalyon Infantri 330 Tri Dharma.

Peristiwa tersebut terjadi tepatnya pada 22 Januari 2002, terletak di kawasan pegunungan Jim-Jim dan Cubo, Aceh. Dan foto tersebut merupakan foto para anggota pasukan regu II/C Satuan Tugas Batalyon Infantri 330 dibawah komando Sersan Kepala I Ketut Muliastra, beberapa saat setelah pertempuran tersebut terjadi.

Saat itu pemerintah sedang melaksanakan Operasi Pemulihan Keamanan (OPK) di Nangroe Aceh Darussalam yang dilakukan sejak periode 2001 hingga 2002. Dan Pasukan Batalyon Infantri Lintas Udara 330 merupakan bagian dari operasi tersebut.

Ketika itu, terjadi kontak senjata hebat antara pasukan Batalyon Infantri Lintas Udara 330 dengan pasukan Gerakan Aceh Merdeka dalam komando Tengku Lah. Dan pertempuran itu sejak jam 08.00 pagi hingga menjelang sore hari.

Kejadian ketika itu disampaikan oleh Jalaludin yang merupakan salah seorang pengawal Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Tengku Lah yang berhasil selamat dalam pertempuran hari itu.

Bahkan, Jalaludin saat itu menemani saat-saat terakhir Panglima GAM, meski dengan keadaan kaki Jalaludin yang teroyak peluru pasukan Batalyon Infantri Lintas Udara 330.

Diceritakan oleh Jalaludin, dalam kondisi sekarat Tengku Lah sempat memerintahkan dirinya untuk segera lari menyelamatkan diri. Namun perintah itu ditentang oleh dirinya.

Ia bersikeras tidak akan meninggalkan Panglimanya. Namun Tengku Lah kembali memerintahkan dirinya untuk segera kabur dan akhirnya Jalaludin pun menuruti perintah Panglimanya.

Dan petempuran itu ternyata menjadi akhir cerita sang Panglima Gerakan Aceh Merdeka, Tengku Lah.

Dan atas tertembaknya Panglima Gerakan Aceh Merdeka, pasukan tersebut yang dipimpin oleh Serka I Ketut Muliastra pun mendapatkan penghargaan dari pemerintah berupa Wimpel Prestasi Yudha Perkasa Bhakti sebagai penghargaan negara atas keberhasilan dan prestasi dalam menjalankan tugas.

Setelah tertembaknya Panglima Tentara Gerakan Aceh Merdeka (GAM), kondisi pemulihan perdamaian di Kota Serambi Mekah Nangroe Aceh Darussalam pun berangsur-angsur kembali membaik hingga saat ini.

Exit mobile version