Seorang prajurit TNI (Tentara Nasional Indonesia) baik dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, maupun Angkatan Udara tidak hanya memiliki kemampuan bertempur melawan musuh, tetapi juga memiliki keahlian dalam bidang ilmu tertentu sesuai dengan kualifikasi kemampuannya.
Setiap matra memiliki Korps atau kecabangan tersendiri pada bidang ilmu tertentu yang mendukung lancarnya seluruh kegiatan operasi untuk mempertahankan NKRI di wilayahnya masing-masing.
Daftar Kecabangan atau Korp di TNI AL
TNI Angkatan Laut terbagi menjadi beberapa Korps diantaranya adalah:
1. Korps Pelaut (Laut “P”)
Terdiri dari beberapa kecabangan yaitu: Korps Bahari (BAH), Korps Navigasi (NAV), Korps Komunikasi (KOM), Telegrafis (TLG), Isyarat (ISY), Korps Senjata (SNB), Senjata Atas Air (SAA), Meriam (MER), Amunisi (AMMO), Rudal (RDL), Torpedo Roket Bom Laut (TRB), dan Ranjau Demolisi (RJD), Senjata Bawah Air (SSBA).
2. Korps Teknik (Laut “T’)
Terdiri atas beberapa kecabangan, diantaranya adalah Teknik Mesin (MES), Korps Teknik Bangunan (THB), Teknik Mesin Diesel (MDL), Korps Angkutan Bermotor (ANG), dan Teknik Konstruksi Umum (TKU).
3. Korps Elektronika (Laut “E”)
Terdiri dari beberapa kecabangan yaitu: Korps Pengolah Data Komputer (PDK) dan Korps Elektronika Kelistrikan (LIS).
4. Korps Suplai atau Administrasi (Laut “S”)
Terdiri dari beberapa kecabangan yaitu: Korps Keuangan (KEU), Korps Tata Usaha (TTU), Korps Tata Graha (TTG), dan Korps Perbekalan (BEK).
5. Korps Marinir (Mar)
Terdiri dari beberapa kecabangan yaitu: Infanteri, Artileri, Kavaleri, Zeni, Komunikasi, dan ABP.
6. Korps Kesehatan (Laut “K”)
Terdiri dari beberapa kecabangan yaitu: Korps Rawat Umum (RUM), Korps Farmasi (FAR), Korps Asisten Paramedis (APM), dan Korps Kesehatan Gigi (RKG)
7. Korps Khusus (Laut “KH”)
Terdiri atas beberapa macam kecabangan, diantaranya adalah: Bagian Hukum dan korps bersumber dari sumber sarjana non medis atau kesehatan, Perwira Karier, Korps Musik (MUS), dan Korps Jasmani (JAS).
8. Korps Kowal (Laut “K/W”)
Korps Wanita Angkatan Laut atau yang umum dikenal dengan sebutan Kowal merupakan bagi untuk prajurit perempuan di lingkungan TNI Angkatan Laut.
9. Korps Polisi Militer (Laut “PM”)
Bergabung dengan kecabangan atau Korps ini cukup sulit. Para calon perwira harus memenuhi proses pendidikan Taruna Korps sampai mampu menjalankan tugasnya sebagai asisten kepala divisi KRI yang handal, professional, disiplin, pekerja keras, berjiwa juang, serta mampu kerja cerdas sesuai disiplin ilmunya.
Korps Navigasi TNI AL : Sebagai Penentu Arah Medan Pertempuran Laut
Salah satu bagian dari kecabangan TNI Angkatan Laut adalah Korps Navigasi, yang merupapakan satu kesatuan kecabangan dari Korps Pelaut.
Lembaga Pendidikan yang menaungi pembentukan prajurit Korps Navigasi yaitu Pusat Pendidikan Pelaut (Pusdikpel) dibawah Sekolah Navigasi dan Bahari (Senavbah).
Para prajurit dengan keahlian navigasi memiliki tugas dalam menentukan arah atau navigasi di medan pertempuran laut.
Baca Juga:
Ketika mengawaki kapal perang, Perwira TNI Angkatan Laut dari Korps Pelaut bagian Navigasi bertugas dalam mengoperasikan alat bantu navigasi, membuat perencanaan halu serta track pelayaran, melakukan pemanduan buta (blind pilotage) dengan benar dan aman, melakukan tugas jaga di anjungan saat kapal sedang berlayar, mengidentifikasi tanda ataupun rambu navigasi dan juga menentukan posisi di laut secara visual.
Seorang prajurit dari Korps Navigasi diharuskan memiliki kualifikasi dengan kemampuan khusus di bidang yang ditekuni, terutama dalam bidang navigasi.
Terdapat beberapa pelaksanaan Latihan dan Praktek atau Lattek yang biasanya dilakukan.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pembekalan ilmu pada Taruna Akademi Angkatan Laut khususnya bagian kecabangan Navigasi mengenai materi pokok yang sesuai dengan bidang tugas navigasi.
Lattek yang dilaksanakan juga mempunyai makna strategis yang berperan penting bagi para prajurit TNI AL.
Tujuannya adalah supaya para perwira ini mampu menjadi calon pemimpin TNI AL di masa depan yang dapat bekerja professional, maju, serta adaptif pada setiap perkembangan di dalam lingkup regional maupun global.
Dibawah Komando Pendidikan Operasi Laut (Kodikopsla) ini, anggota dari Korps Navigasi akan dididik selama sepuluh hari. Kegiatan Lattek pada umumnya meliputi pendalaman teori selama tiga hari, praktek di Bridge Simulator selama empat hari dan praktik di laut menggunakan KAL Kadet Vlll-6 selama tiga hari.
Itulah ulasan singkat mengenai Korps Navigasi Angkatan Laut sebagai penentu arah di medan pertempuran laut. Dengan adanya korps TNI ini, semua armada perang yang mendukung pelaksanaan operasi militer dapat ternavigasi dengan baik dan mendukung tercapainya pelaksanaan tugas.