Militer.ID – Dalam hal menjalankan misi operasi salah satunya adalah penangkapan menteri keuangan gam, kecerdikan serta kecerdasan dalam hal menyusun strategi adalah hal yang paling krusial. Strategi merupakan wujud dari buah pemikiran yang akan membawa sebuah misi sampai di tahap sukses. Itulah yang di lakukan oleh Mayor Sutiyoso saat memimpin Kopassus dalam menangkap petinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dalam kondisi hidup atau tanpa ada baku tembak dan pertumpahan darah.
Dalam misinya sekitar tahun 1978, Mayor Sutiyoso terlebih dahulu melakukan penangkapan Menteri Keuangan GAM yang bernama Tengku Muhammad Usman Lampoh Awe. Dalam aksi ini Mayor Sutiyoso mengatur startegi sedemikian rupa agar dapat menangkap Menteri Keuangan GAM dalam keadaan hidup.
Pada saat itu Mayor Sutiyoso memimpin tim yang hanya memiliki anggota empat personil. Kisah dramatis penangkapan ini bermula pada saat terdengarnya kabar Usman dari seorang pengusaha yang pada waktu itu juga ikut mendukung GAM. Pengusaha ini diberi tugas untuk mencarikan uang untuk Usman untuk di berangkatkan ke PBB tepatnya di New York.
Pilihan Editor :
- Keberhasilan Operasi Pemulihan Keamanan Yonif Linud 330 Tri Dharma
- Pertempuran Ambarawa : Awal Langkah Jenderal Soedirman
Pengusaha itu di tangkap terlebih dahulu oleh Mayor Sutiyoso yang kemudian diminta bekerjasama dengan tujuan menangkap Usman. Dengan waktu yang sedikit, tim yang beranggotakan empat personil itu bergerak cepat menuju medan tempat persembunyian Usman.
Setelah skenario penyergapan di atur, mereka bergerak menuju persembunyian Usman. Mayor Sutiyoso menyamar menjadi supir dari pengusaha yang di tangkapnya itu, lalu ketiga anggota tim lainya berda di mobil yang berbeda dan stand by sekitar 75 meter dari lokasi sembil menunggu kode untuk memulai gerakan.
Skenario yang di buat adalah Mayor Sutiyoso yang menyamar menjadi supir pengusaha itu akan menjemput Usman beserta pengusaha dan sekertarisnya untuk mengambil uang yang sudah di sediakan di hotel. Sebelumnya Mayor Sutiyoso telah mengatakan kepada pengusaha itu untuk jangan melakukan hal yang diluar rencana dengan gertakan bahawa mereka telah di kepung yang sebenarnya hanya strategi karena pada saat itu hanya mereka berempat saja yang beroprasi.
Sembari menunggu pengusaha itu menjemput Usman, Mayor Sutiyoso sudah menyiapkan pistol didalam jaketnya, kalau-kalau rencana ini gagal dan terjadi baku tembak. Untungnya, pada saat itu Usman naik kedalam mobil tanpa ada rasa curiga sedikit pun.
Mobil yang di kendarai Mayor Sutiyoso yang juga Usaman di dalamnya telah berjalan kurang lebih 50 meter. Mayor Sutiyoso pun telah memberi kode kepada ketiga anggota tim tadi yang sudah siap menjalankan aksi.
Dari belakang, mobil yang di bawa oleh ketiga anggota tim itu melaju dan memepeti mobil yang di kendarai oleh Mayor Sutiyoso. Dengan cepat Darno, salah seorang anggota tim itu mengeluarkan pistol dari kaca mobil dan menodongkannya. Usman tertangkap tanpa adanya perlawanan.
Awalnya Usman merasa bahwa dirinya sedang di rampok. Usaman baru sadar bahwa dirinya sedang di tangkap ketika tim membawanya ke Mess Kodam Bukit Barisan. Operasi itu pun sukses sesuai rencana, menangkap Usman dengan keadaan hidup. Setelah di tangkapnya Menteri Keuangan GAM, maka mulailah banyak informasi yang di dapat mengenai GAM dan banyak petinggi GAM yang tertangkap setelah Usman
Itulah cerita bagaimana Mayor Sutiyoso memimpin tim Kopassus dalam misi menangkap Mentri Keuangan GAM Tengku Muhammad Usma Lampoh Awe dengan tidak mengeluarkan peluru sama sekali dan membawanya dalam keadaan hidup. Oprasi yang di lakukan tidak terlepas dari sebuah perencanaan dan strategi yang benar-benar matang. Dalam hal ini Mayor Sutiyoso telah melakukannya dengan baik serta berhasil menginspirsi banyak orang.