Korps Perhubungan TNI AD: Sang Penjaga Alat Tempur Negara

TNI AD atau singkatan dari Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat, mulai dibentuk pada akhir bulan Agustus di tahun 1945. Terdapat salah satu korps yang dikomandokan langsung oleh TNI AD, yaitu Korps Perhubungan Angkatan Darat.

Hubad, berfungsi sebagai media dalam penyampaian dan penjaga beragam informasi yang disampaikan selama masa operasi ataupun non operasi yang dilanjutkan ke bagian satuan tempur atau komando atas.

Tugas Korps Perhubungan TNI AD dalam Menjaga Alat Tempur Negara

Alat tempur yang digunakan selama masa perang berlangsung, tidak hanya sebatas peralatan berat seperti mobil tank, pesawat jet, dan lain sebagainya.

Alat tempur yang digunakan juga termasuk kelancaran dalam berkomunikasi antara satu pihak dengan pihak lainnya.

Hubad memiliki peran penting sebagai satuan kelompok yang bekerja sebagai alat bantu tempur. Hubad dipimpin oleh Brigadir Jenderal serta diperintahkan langsung oleh Komando Direktorat Perhubungan Angkatan Darat.

Hubad akan memastikan keberhasilan penyampaian informasi dari tim operasi ke markas, dimana tempat ini sering digunakan untuk memantau kondisi perang yang berlangsung.

Dengan begitu, peluang untuk berhasil memenangkan perang yang sedang dihadapi semakin meningkat. Untuk dapat bergabung dengan prajurit di tim Hubad, seluruh prajurit harus melalui tahapan seleksi yang selektif.

Mulai dari prajurit dengan tingkatan yang paling rendah yaitu tamtama, tingkatan selanjutnya adalah bintara, hingga tingkatan yang cukup atas yakni perwira akan menjalani pendidikan kecabangan yang dilakukan selama kurang lebih 7 bulan.

Hal-hal yang akan dipelajari diantaranya adalah kemampuan dalam bidang teknis, contohnya telekomunikasi, elektronika, serta jaringan komunikasi lainnya yang dibutuhkan selama perang.

Selain itu, pelatihan dalam berkomunikasi menggunakan berbagai bahasa isyarat atau kode khusus juga diajarkan selama masa pendidikan.

Penggambaran Tugas Hubad

Penggambaran secara singkatnya, seluruh prajurit hubad mahir dalam mengoperasikan berbagai teknologi dari yang manual hingga teknologi canggih abad ini.

Kemampuan dalam bidang penguasaan teknisi sangat diperlukan oleh prajurit yang bergabung kedalam Hubad. Pengetahuan tersebut, berguna untuk membantu operasi yang berlangsung, contohnya penggunaan Radio AN/PRC-77 yang digunakan selama masa beroperasi di Seroja.

Selama penugasan, tim hubad dituntut untuk meningkatkan kemampuan secara teknis untuk menunjang kebutuhan Tentara Nasional Indonesia menjadi prajurit yang lebih handal.

Telekomunikasi tidak hanya berlangsung menggunakan bahasa komunikasi sehari-hari, ada juga yang menggunakan kata sandi untuk memastikan rahasia terjaga dengan aman hingga sampai ke pihak yang dituju.

Karena menggunakan berbagai alat komunikasi, Hubad juga berperan sebagai tim yang dapat merawat peralatan komunikasi yang digunakan.

Sehingga, meskipun hubad tidak ikut andil secara langsung dalam sebuah operasi, atau biasa disebut dengan non operasi militer, maka Korps Perhubungan ini sangat dibutuhkan untuk menjaga kelancaran telekomunikasi militer, persandian hingga perawatan teknologi informasi yang dipakai oleh pihak militer.

Tugas Lain sebagai Teknisi Militer

Korps Perhubungan atau Hubad, memiliki peran penting lainnya yaitu sebagai teknisi di militer. Teknisi tidak diambil dari lingkungan luar militer demi memastikan keamanan dari setiap alat komunikasi yang digunakan terhindar dari adanya sabotase atau lebih parahnya adalah terdapat alat penyadap di dalamnya yang dapat diketahui oleh musuh.

Oleh karena itu, keahlian yang dimiliki oleh tim Hubad, memiliki peran dalam membentuk jati diri Tentara Nasional Indonesia baik ketika masa operasi maupun non operasi militer dengan bantuan teknologi militer yang berkemampuan tinggi.

Demikian peran penting yang harus ditanggung oleh Korps Perhubungan TNI AD dalam hal membantu perjuangan teman sejawatnya di medan perang. Prajurit telah dilatih secara ketat untuk dapat menyelesaikan setiap misi yang ditugaskan dalam menjaga kerahasiaan strategi perang negaranya.

Sebagai informasi tambahan, menurut Surat Keputusan Kasad Nomor: Skep/103/V/2007 pada tanggal 23 Mei tahun 2007, Baret kecabangan Perhubungan menggunakan warna hijau muda (spring green) dengan emblem berbentuk logo Kapota Yudha.

Exit mobile version