Istimewanya 4 Pasukan Elit Indonesia, Dari Anti Teror Sampai Penyamar Terbaik Tanpa Jejak

Militer.ID – Tiap negara sudah bisa dipastikan mempunyai pasukan elit nya masing-masing. Mereka akan bertugas di garda depan menjaga kedaulatan bangsa, termasuk salah satunya Indonesia. Walaupun jika dilihat dari sistem persenjataan Indonesia masih kalah jauh jika dibandingkan dengan negara lainnya, tapi melihat pada pasukan elit siap tempurnya, Indonesia menjadi salah satu negara yang cukup diperhitungkan bahkan ditakuti. Mengapa? Karena Indonesia mempunyai segudang pasukan elit yang terlatih.

Pasukan elit anti teror bawah laut, Detasemen Jala Mangkara (Denjaka)

Pasukan elite pertama yang biasa disingkat Denjaka ini merupakan detasemen pasukan khusus TNI-AL. Denjaka adalah satuan gabungan antara Taifib Koprs Maririn TNI-AL dan Kopaska. Untuk tergabung menjadi bagian dari Denjaka, para anggota akan mendapatkan pendidikan selama 6 bulan, mereka harus menuntaskan pendidikan yang disebut Penanggulangan Teror Aspek Laut (PTAL), karena pasukan ini memang secara khusus dibentuk sebagai satuan anti terror yang bisa beroperasi di mana saja, terutama di wilayah laut.

Pelatihan Denjaka Gambar oleh http://jatengtime.com

 

Pasukan yang memiliki kekuatan penakluk wilayah ini, dibentuk berdasarkan instruksi dari Panglima TNI kepada Kops Marini Isn.01/P/IV/1984 tanggal 13 November 1984. Tugas utama yang harus mereka pertanggung jawabkan adalah membina kemampuan anti teror serta anti sabotase di zona perairan.

BACA JUGA :

Pasukan elit si perenang paling handal, Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib)

Pasukan elit selanjutnya adalah Batalyon Intai Amfibi atau yang biasa disingkat YonTaifib ini merupakan satuan elit dalam Korps Maririn. Sebelumnya, YonTaifib juga dikenal dengan nama, Komando Intai Pra Amfibi atau KIPAM. Agar bisa menjadi anggota pasukan elit ini, para calon anggota akan diseleksi dengan sangat ketat. Mereka mendapatkan tes dari berbagai aspek, baik fisik, kesehatan, mental, dan juga harus berdinas aktif selama 2 tahun (minimal).

Pasukan YonTaifib
Gambar oleh http://riauonline.co.id

Sedangkan program latihan yang benar-benar akan digenjot oleh pasukan ini adalah berenang. Ya, sudah sangat jelas kata “amfibi” akan mengingatkan pada katak yang bisa hidup di 2 tempat, darat dan air. Begitupun dengan pasukan  YonTaifib, mereka harus punya kekuatan hidup dalam air layaknya katak. Mereka akan di latih bagaimana caranya berenang dalam kondisi tangan dan kaki yang terikat. Anggota yang mampu bertahan akan tergabung menjadi anggota YonTaifib.

Pasukan elit YonTaifib memiliki tugas utama untuk membina serta menyediakan kekuatan dan kemampuan unsur-unsur amfibi. Baik berupa pengintaian darat atau tugas operasi yang secara khusus diperintahkan.

Pasukan elit penyerang bawah laut, Komando Pasukan Katak (Kopaska)

Komandan Pasukan Katak atau yang lebih dikenal Kopaska, merupakan pasukan elit yang memiliki kemampuan penyerangan bawah laut. Didirikan oleh Sukaro pada tanggal 31 Maret 1962, tujuan pendiriannya untuk mendukung kegiatan kampanye militer Irian Jaya. Sebenarnya, sejak tahun 1954 pasukan ini sudah terbentuk, namun baru benar-benar diresmikan pada tahun 1962.

Membantu Sesama Anggota Kopaska.
Gambar oleh : http://pictame.com

Dalam perkembangan pasukannya, Kopaska terbagi menjadi 2 kelompok. Pasukan pertama adalah Armada Barat yang ada di Jakarta, dan pasukan kedua adalah Armada Timur yang ada di Surabaya. Tugas utama dari kedua armada ini adalah untuk melakukan penyerbuan pada kapal serta pangkalan musuh, mereka juga harus bisa menghancurkan instalasi yang ada di bawah air, melakukan penyiapan untuk merebut pantai serta operasi pendaratan dengan kekuatan amfibi. Tugas yang tidak mudah, membuat anggota pasukan pun harus diseleksi dengan sangat ketat.

Tidak hanya tugas yang disebutkan di atas, Kopaskan juga harus bertanggung jawab pada penyerangan musuh agar bisa melakukan peledakan di bawah air, termasuk menyabotase penyerangan rahasia yang dilakukan musuh.

Pasukan elit ahli penyamaran tanpa jejak, Komando Pasukan Khusus (Kopassus)

Komando Pasukan Khusus (Kopassus) atau yang merupakan Grup 3, Sandi Yudha adalah satuan khusus yang mempunyai spesifikasi tugas perang paling dan sangat rahasia atau clandestine operation. Termasuk juga kemampuan sebagai inteliten tempur dan kontra pemberontakan.

Pelatihan Kopassus
Gambar oleh : http://nfotni.blogspot.co.id

Kopassus Grup 3 ini dibentuk pada tanggal 24 Juli 1967 dengan markas komando ada di daerah Cijantung, Jakarta Timur. Sama halnya dengan pasukan elit sebelumnya, menjadi bagian dari keanggotaan Kopassus tidaklah mudah. Calon anggota akan melakukan seleksi ketat, semua prajurit mulai dari calon prajurit yang masih aktif dalam pendidikan sampai personel yang bahkan sudah aktif bertugas dalam kesatuan namun memiliki bakat intelijen akan mendapatkan pelatihan dan seleksi yang sama.

Di dalam sebuah operasi militer sebelum adanya pergerakan pasukan secara besar, maka harus dilakukan operasi intelijen tempur, tujuannya adalah agar bisa mendapatkan informasi mengenai situasi lapangan. Kopassus akan bertanggung jawab menyelesaikan tugas negara ini. Dalam proses operasi militernya, anggota harus bisa bergerak dengan penyamaran yang handal.

Mereka tidak boleh menampakkan indetitas sebagai bagian dari Kopassus sedikitpun. Untuk langkah penyamaran, mereka juga akan diberikan KTP palsu dan terkadang juga akan diberikan kartu kuning pencari kerja dari Dinas Tenaga Kerja. Penyamaran harus dilakukan dengan rapih tanpa jejak.

Selain dikenal sangat lihat dalam operasi senyap, para anggota Kopassus juga memiliki andil besar untuk bermain di belakang layar tanpa boleh kelihatan dengan menghadapi resiko tugas yang cukup berat, mereka juga harus menjauh dari keluarga, tidak boleh berkomunikasi sedikitpun. Bahkan ada saja, anggota yang sudah memiliki keluarga harus meninggalkan anak dan istri dalam waktu lama hingga sang anak tidak mengenali siapa ayahnya. Ini karena mereka harus bertahan dalam medan operasi bertahun-tahun lamanya.

Itulah 4 pasukan elit Indonesia dengan tanggung jawab tugas yang besar, berdiri serta mempertaruhkan nyawa atas nama negara. Sejarah kemerdekaan yang cukup sulit layak di apresiasi dengan pembentukan pasukan-pasukan paling berkompeten, karena dengan begitu negara bisa memiliki benteng tempur terbaik dalam bidangnya.

Exit mobile version